BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem adalah kumpulan elemen-elemen sistem yang saling berhubungan atau berinteraksi antara satu elemen dengan elemen yang lain untuk membentuk sistem informasi. Suatu sistem mempunyai karakteristik yaitu mempunyai komponen, mempunyai batas, mempunyai interface, mempunyai input, mempunyai proses, mempunyai output, mempunyai sasaran, dan mempunyai umpan balik (Edhy Sutanta, 2011). Dengan adanya sistem maka suatu rangkaian pekerjaan akan dapat terorganisir dengan baik, dan dapat meraih tujuan yang diinginkan baik dalam kelompok ataupun perusahaan. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan–laporan yang diperlukan (Edhy Sutanta, 2011). Dengan hasil yang lebih berkualitas maka informasi akan lebih dibutuhkan dan dipakai dalam berbagai sistem yang dibuat, baik2 dalam sistem informasi yang berbasis komputer ataupun lainnya
3.2 Pengertian Parkir
Menurut Peraturan Pemerintah nomor 43 tahun 1993, parkir adalah suatu keadaan di mana kendaraan tidak bergerak dan bersifat sementara atau dalam jangka waktu tertentu karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Secara hukum dilarang untuk parkir di tengah jalan raya, namun parkir di sisi jalan umumnya diperbolehkan. Fasilitas parkir dibangun bersama-sama dengan kebanyakan gedung, untuk memfasilitasi kendaraan pemakai gedung. Termasuk dalam pengertian parkir adalah setiap kendaraan yang berhenti pada tempat-tempat tertentu baik yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas ataupun tidak, serta tidak semata-mata untuk kepentingan menaikkan dan menurunkan orang atau barang. Menurut KBBI edisi ke-3 th 2002, parkir merupakan suatu keadaan menghentikan atau menaruh (kendaraan bermotor) untuk waktu tertentu di tempat yang sudah disediakan, Jadi dapat ditarik kesimpulan penyedia jasa layanan parkir adalah penyedia tempat untuk menerima penghentian atau penaruhan (kendaraan bermotor) untuk beberapa saat.
3.3 Pengertian Database
Database atau basis data adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan bersama-sama dalam suatu media mengatur satu sama lain dan tidak perlu suatu kerangkapan data dengan cara-cara tertentu sehingga mudah untuk digunakan oleh satu atau lebih program aplikasi secara optimal, data disimpan sedemikian rupa sehingga penambahan, pengambilan dan modifikasi data dapat dilakukan secara mudah terkontrol (Jogiyanto HM, 1995).
Alat Bantu Pengembangan sistem informasi
1. Context Diagram
Context Diagram adalah kasus khusus dari data flow digram (DFD) yang berfungsi untuk memetakan model lingkaran, yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
2. Data Flow Diagram (DFD)
Data flow diagram adalah gambaran sistem secara logikal. Gambaran ini tidak tergantung pada perangkat keras, perangkat lunak, Struktur data atau organisasi file. Keuntungan menggunakan data flow diagram adalah memudahkan pemakai yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan atau dikembang.
3. Data Dictionary
Data dictionary (kamus data) tidak menggunakan notasi grafis sebagaimana halnya DFD, tetapi porsinya dalam memodelkan sistem tidak perlu diragukan lagi karena sebuah model tidak lengkap tanpa data dictionary. Mirip dengan kamus yang membantu kita dalam mencari arti kata baru, maka data dictionary juga mempunyai fungsi yang sama dalam pemodelan sistem.
4. Entity-Relationship Model
ERD dapat diterjemahkan dengan memanfaatkan sejumlah perangkat konsep menjadi diagram data. Entity Relationship Diagram terdiri dari 2 komponen yaitu :
a. Entitas (entity) yaitu individu yang mewakili sesuatu yang nyata eksitensinya dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain.
b. Atribut (atributes) yaitu karakteristik yang mendeskipsikan entitas tersebut. Penentuan atribut-atribut yang relevan bagi sebuah penetapan atribut bagi sebuah entitas didasarkan pada fakta yang ada.
5. Flow chart
Memodelkan struktur data dan hubungan antar data dengan data yang menggambarkan proses berjalannya suatu sistem informasi yang dilakukan. Flow chart dibedakan menjadi 2 yaitu flow chart program dan flow chart sistem.
3.4 Pengertian Barcode
Pengertian Barcode dapat diartikan sebagai kumpulan kode yang berbentuk garis, dimana masing-masing ketebalan setiap garis berbeda sesuai dengan isi kodenya. Barcode pertama kalinya diperkenalkan dan dipatenkan di Amerika oleh Norman Joseph Woodland dan Bernard Silver mahasiswa Drexel Institute of Technology pada akhir 40-an. Implementasi Barcode dimungkinkan atas kerja keras dua orang insinyur yaitu Raymond Alexander dan Frank Stietz. Sampai akhirnya pada tahun 1966 Barcode digunakan untuk kepentingan komersial meskipun belum terlalu dirasakan keberhasilannya sampai tahun 80-an.
Barcode adalah informasi terbacakan mesin ( machine readable ) dalam format visual yang tercetak. Barcode dibaca dengan menggunakan sebuah alat baca barcode atau lebih dikenal dengan Barcode Scanner. Merk Barcode Scanner yang terkenal diantaranya DATALOGIC PSC,HHP, CHIPERLAB, ZEBEX, dan lain-lain. Seiring semakin bertambahnya penggunaan barcode, kini barcode tidak hanya bisa mewakili karakter angka saja tapi sudah meliputi seluruh kode ASCII. Kebutuhan akan kombinasi kode yang lebih rumit itulah yang kemudian melahirkan inovasi baru berupa kode matriks dua dimensi (2D barcodes) yang berupa kombinasi kode matriks bujur sangkar. 2D Barcode ini diantaranya adalah PDF Code, QRCode, Matrix Code dan lain-lain. Dengan menggunakan 2D code karakter yang bisa kita masukkan ke Barcode bisa semakin banyak, dengan 1D Barcode biasanya kita hanya memasukkan kode 5-20 digit tetapi dengan 2D Barcode kita bisa memasukkan sampai ratusan digit kode. Saya sendiri pernah menangani pembuatan program di Toyota Tsuhsho Logistic Centre yang menggunakan 2D Code sampai 200 digit karakter.
Barcode yang kita kenal dan yang paling gampang kita ketahui manfaatnya yaitu kalau kita belanja di supermarket atau swalayan. Kita dapat melihat manfaat dari Barcode dapat meningkatkan kecepatan dalam melayanai pelanggan dan meningkatkan akurasi data produk yang di input oleh kasir.
Di Indonesia sendiri organisasi yang mengelola dan mengatur penggunaan Barcode adalah GS1. Dengan mendaftarkan kode barcode perusahaan ke GS1 maka perusahaan tersebut akan mendapatkan kode barcode khusus yang tidak akan bisa diduplikasi oleh perusahaan lain. Simbologi yang dipakai di GS1
adalah EAN atau Europe Article Number yang terdiri dari 13 atau 8 digit. Informasi lebih lanjut mengenai GS1 bisa dilihat di situsnya www.GS1.com.
Penggunaan Barcode sangat dirasakan manfaatnya mulai dari kebutuhan Retail, Industri, Farmasi, Bidang Kesehatan, dan bahkan di instasi pemerintahan seperti PLN, dimana untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan mulai menggunakan Barcode System. Saya sendiri pernah membuat dan
mengaplikasikan program Catat Meter Pelanggan dengan Barcode System di beberapa APJ (Area Pelayanan Jaringan ) seperti PLN APJ Bekasi, PLN APJ Purwakarta dan Plered, PLN UPJ Bandung Utara, PLN APJ Surabaya Barat, PLN Cabang Banyuwangi, PLN Cabang Sulawesi Selatan dan Kendari.
Memang setelah menggunakan Barcode System ada peningkatan yang signifikan terhadap kualitas dan akurasi pencatatan meter pelanggan dibandingkan dengan sistem manual.
Selain di PLN, saya pernah membuat aplikasi Barcode System mulai dari Inventory Control, Fixed Asset , Sistem Absensi, Security System, Starter Pack Mobile-8 Label, Retail POS, Event Organizer dan lain-lain.
Di Indonesia sendiri organisasi yang mengelola dan mengatur penggunaan Barcode adalah GS1. Dengan mendaftarkan kode barcode perusahaan ke GS1 maka perusahaan tersebut akan mendapatkan kode barcode khusus yang tidak akan bisa diduplikasi oleh perusahaan lain. Simbologi yang dipakai di GS1
adalah EAN atau Europe Article Number yang terdiri dari 13 atau 8 digit. Informasi lebih lanjut mengenai GS1 bisa dilihat di situsnya www.GS1.com.
Penggunaan Barcode sangat dirasakan manfaatnya mulai dari kebutuhan Retail, Industri, Farmasi, Bidang Kesehatan, dan bahkan di instasi pemerintahan seperti PLN, dimana untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan mulai menggunakan Barcode System. Saya sendiri pernah membuat dan
mengaplikasikan program Catat Meter Pelanggan dengan Barcode System di beberapa APJ (Area Pelayanan Jaringan ) seperti PLN APJ Bekasi, PLN APJ Purwakarta dan Plered, PLN UPJ Bandung Utara, PLN APJ Surabaya Barat, PLN Cabang Banyuwangi, PLN Cabang Sulawesi Selatan dan Kendari.
Memang setelah menggunakan Barcode System ada peningkatan yang signifikan terhadap kualitas dan akurasi pencatatan meter pelanggan dibandingkan dengan sistem manual.
Selain di PLN, saya pernah membuat aplikasi Barcode System mulai dari Inventory Control, Fixed Asset , Sistem Absensi, Security System, Starter Pack Mobile-8 Label, Retail POS, Event Organizer dan lain-lain.
3.5 Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) merupakan lembaga pendidikan tinggi swasta yang didirikan oleh kaum awam Katolik dan dikelola oleh Yayasan Slamet Rijadi – Yogyakarta, di bawah lindungan Santo Albertus Magnus. Cita-cita UAJY sejak semula adalah menyelenggarakan pendidikan tinggi dengan keunggulan pada pendidikan nilai-nilai moral yang tinggi.
Saat ini UAJY memiliki 6 fakultas dengan 11 program studi S-1 dan 5 program S-2, termasuk 4 program studi S-1 kelas internasional yang didukung 6 Guru Besar, 58 Doktor, 206 Master dan 6 Sarjana sebagai pengajar tetap. Di samping itu UAJY juga didukung oleh dosen luar biasa dari para ahli maupun praktisi menurut bidangnya, dari dalam maupun luar negeri. Semua program studi S-1 dan S-2 telah terakreditasi BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi)
3.6 Basis Data
Basis data dapat diibaratkan sebagai sebuah pondasi bagi sistem untuk menyediakan informasi dan data yang dibutuhkan baik yang digunakan untuk menunjuang sistem itu sendiri ataupun sebagai output untuk pengguna. Pengolaan basis data yang buruk dapat mengakibatkan ketidaktersediaan data penting yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan. Untuk mengolah basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut DBMS (database management system). DBMS adalah perangkat lunak yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien.
Pada sistem ini menggunakan SQL Server 2005. SQL Server 2005 merupakan produk software yang diproduksi oleh Microsoft dan merupakan sebuah perangkat lunak yang handal. Database ini didesain untuk mendukung proses transaksi besar. Selain itu, sistem ini menggunakan bahasa pemrograman C#. C# merupakan bahasa pemrograman yang digunakan dalam Visual studio 2008. Kelebihan dari C#, yaitu dapat dieksekusi di komputer sendiri maupun computer lainnya, memiliki gaya bahasa yang mudah dipahami pengguna dan memberi tahu letak kesalahan kita bila ada kesalahan dalam aplikasi sehingga dapat mengurangi waktu dalam mencari error
3.7 Pengertian C#
C# (dibaca: C sharp) merupakan sebuah bahasa pemrograman yang berorientasi objek yang dikembangkan oleh Microsoft sebagai bagian dari inisiatif kerangka .NET Framework. Bahasa pemrograman ini dibuat berbasiskan bahasa C++ yang telah dipengaruhi oleh aspek-aspek ataupun fitur bahasa yang terdapat pada bahasa-bahasa pemrograman lainnya seperti Java, Delphi, Visual Basic, dan lain-lain) dengan beberapa penyederhanaan. Menurut standar ECMA-334 C# Language Specification, nama C# terdiri atas sebuah huruf Latin C (U+0043) yang diikuti oleh tanda pagar yang menandakan angka # (U+0023). Tanda pagar # yang digunakan memang bukan tanda kres dalam seni musik (U+266F), dan tanda pagar # (U+0023) tersebut digunakan karena karakter kres dalam seni musik tidak terdapat di dalam keyboard standar.
3.8 Pengertian Crystal Reports
Cristal Report adalah suatu aplikasi windowse yang dikembangakan olehseagete sofware yang berguna untuk membuat format laporan yang terpisah dari program Microsoft Visual Basic 6.0, namun keduanya dapat dilakukan linkage.
Di dalam Crystal Report ada beberapa area ( section ) yaitu :
a. Report Header, yaitu area yang di gunakan untuk informasi yang akan dimunculkan pada halaman pertama saja. Misalnya kop surat dengan logonya. Posisi diatas.
b. Page Header, yaitu area ini digunakan jika akan memunculkan informasi yang akan muncul pada setiap halaman posisi diatas. Misalnya nama kolom.
c. Detail, yaitu area yang untuk menampilkan isi datanya.
d. Report Footer, yaitu area yang digunakan untuk menampilkan informasi yang akan muncul pada halaman paling akhir posisi di bawah. Misalnya tanda tangan, total, atau petugas.
e. Page Footer, yaitu area untuk memunculkan data setiap halaman dan posisi di bawah. Misalnya nomor halaman.
f. Group Header, yaitu area untuk informasi group posisi di bawah page header.
g. Group Footer, yaitu area untuk informasi Group posisi di bawah detail.
Tabel 2. Jadwal Penelitian
Aktivitas
|
Januari2016
|
Februari
2016
|
Maret
2016
|
April
2016
|
Mei
2016
| ||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1
|
2
|
3
|
4
| |
Studi Pustaka
| |||||||||||||||||||||||
Observasi
| |||||||||||||||||||||||
Pembangunan PL
| |||||||||||||||||||||||
1. Analisis
| |||||||||||||||||||||||
2. Perancangan
| |||||||||||||||||||||||
3. Pengkodean
| |||||||||||||||||||||||
4. Pengujian
| |||||||||||||||||||||||
5. Laporan Dokumentasi
|
Daftar Pustaka
UAJY, "Sekilas UAJY," 2014. [Online]. Available: www.uajy.ac.id/tentang-uajy. [Accessed 26 November 2014].[1]
B. Hariyanto, Sistem Manajemen Basis Data: Pemodelan Perancangan dan Terapannya, Bandung, 2004.[2]
M. Setiawati, "Pembuatan Multiple Intelligences Aplication dengan Menggunakan Visual C#.NET 2008 dan Microsoft SQL Server 2005," 2010.[3]
Yunis, Roni, Management Proyek Sistem Informasi, Miskroskil, STMIK, 2011
A. Sena-Ratna. H. 2002. Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Layanan Jasa Parkir, http://elisa1.ugm.ac.id/files/dinawk/KpgAkEhQ/Seno-Ratna-Jasa%20Parkiran.pdf, 04 November 2010, 14.55.
Edhy Sutanta. 2011. Sistem Informasi Manajeman. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu.
Peraturan Pemerintah No. 43, Tahun 1993, Analisis Kebutuhan Parkir, http://fportfolio.petra.ac.id/userfiles/01065/Analisa%20Kebutuhan%20 Parkir.ppt, 04 November 2010, 13.45.
Jogiyanto HM. 2009. Analisis dan desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi Offset.
Ghozali, Mohammad &Sriharyono.(2010). Evaluasi Kebutuhan Ruang Parkir Lantai Dasar Plaza Ramayana.Diambil 9 Januari 2013 pukul 1:10 WIB. eprints.undip.ac.id/34541/3/1573_preliminary.pdf
http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-crystal-report-menurut-para.html
0 comments
Post a Comment